Minggu, 23 September 2012

Alat deteksi kanker payudara


teknologi kesehatan terbaru alat deteksi kanker payudara informasitips.co
m – Semua orang tahu bahwa kanker payudara merupakan momok yang sangat menakutkan bagi kaum wanita. Sebenarnya resiko kanker ini bisa diturunkan bila wanita melakukan deteksi dini salah satunya dengan rajin melakukan SADARI (periksa payudara sendiri) setiap bulannya.
SADARI bukanlah satu-satunya cara untuk melakukan pemeriksaan benjolan pada payudara. Praktisi kesehatan biasanya juga bisa melakukan USG (ultrasonografi) dan mamografi untuk melakukan skrining payudara. Namun, kebanyakan wanita enggan untuk mengujungi dokter guna memeriksa payudaranya. Bisa karena takut, malu, atau menganggap “sejauh ini tidak ada masalah”.
Saat ini sudah diperkenalkan alat pengecek payudara yang mudah dibawa-bawa untuk wanita yang ingin memeriksa sendiri kondisi payudaranya. Para peneliti di Universitas Nihon, Jepang telah mengembangkan sebuah alat pendeteksi kanker payudara yang dapat membantu wanita untuk menemukan sendiri bejolan di payudara atau kondisi lain yang mungkin bisa mengarah pada kanker payudara.
Alat pendeteksi kanker payudara tersebut dipamerkan 2011 lalu di Japan Pavillion, sebuah organisasi dagang di Jepang. Alatnya ringan dan bisa dibawa-bawa kemana-mana hanya dengan satu tangan dan mudah digunakan di rumah dan dimana pun berada. Tidak seperti mamografi, alat deteksi kanker payudara ini tidak bekerja dengan menjepit payudara melainkan hanya mengambil gambaran payudara di sekitar area dimana alat ditempelkan.
Pemakaiannya pun sangatlah mudah. Yang perlu dilakukan adalah menempelkan alat tersebut di payudara selanjutnya menekan sebuah tombol scanner pada alat dan langsung diperolah hasil berupa tampilan gambar di LDC display-nya. Hasil tampilan yang ada di LCD display tersebut bisa langsung diberikan kepada dokter untuk ditindak lanjuti.
Para peneliti dari Universitas Nihon tersebut mengatakan bahwa teknologi yang mereka gunakan adalah teknologi “metode pergeseran fase gelombang”. Saat alat deteksi kanker payudara ditempelkan, maka alat tersebut akan mengeluarkaan cahaya dengan panjang gelombang 850 nm dan kemudian alat akan mendeteksi (menagkap kembali) cahaya yang dipantulkan kembali dari payudara lewat sebuah elemen penerima cahaya yang menggunakan semikonduktor LED (Light Emitting Diode).
Warna daerah yang terdapat kanker biasanya berbeda dari warna area normal. Biasanya area kanker akan menampilkan warna kemerahan akibat adanya massa (benjolan) dan konsentransi aliran darah yang lebih tinggi. Hasilnya, semakin banyak cahaya yang diserap di area yang terdapat benjolan sehingga semakin mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan kembali dari area sekitar benjolan payudara. Perbedaaan jumlah cahaya yang diserap dan dipantulkan kembali oleh payudara itulah yang menyebabkan perbedaaan intensitas dan perbedaan warna yang tampil pada LCD display alat.
Meskipun awalnya peneliti berharap alat ini bisa dengan mudah digunakan oleh wanita di rumah, namun sayang, alat ini masih belum bisa dipasarkan luas dan hanya digunakan sebatas pengujian oleh para ahli dan peneliti di Jepang.

0 komentar:

| Copyright © 2010 | KEPERAWATAN TRANSKULTURAL - Shodiqnote.blogspot.com

Template by Odi Cellular |