Senin, 08 Oktober 2012

Pompa insulin 'mini'

ALAT KESEHATAN: Pompa insulin 'mini' diluncurkan



JAKARTA: Varian baru dari alat kesehatan bagi penderita diabetes mellitus berupa pompa insulin diluncurkan PT Enseval Medika Prima.

Dengan alat baru ini, pasien DM bisa lebih mudah dan efisien dalam menyuntikkan insulin ke tubuhnya.

“Alat yang berbentuk kecil --seukuran iPod-- dan berwarna-warni ini, bisa dibawa kemana-mana oleh pasien dan praktis,” kata Irawati Setiady, Presiden Direktur Kalbe Group, di sela-sela peluncuran alat kesehatan itu di Jakarta, Selasa, 27 Maret 2012.

Pompa insulin yang akan didistribusikan oleh PT Enseval Medika Prima (EMP), salah satu anak perusahaan Kalbe Group yang bergerak di bidang alat kesehatan ini merupakan produk dari Sooil Co, Ltd Korea, sebuah perusahaan yang sudah 30 tahun memusatkan perhatiannya pada perbaikan kualitas hidup pasien diabetes.

Alat kesehatan yang diberi nama Dana Diabecare Insulin Pump ini merupakan terapi terkini bagi penderita DM, untuk menghindari komplikasi dan menstabilkan kadar gula darah.

Pompa insulin ini sudah dipasarkan di Korea dan Amerika Serikat, ujar Irawaty, dan baru masuk ke pasar Indonesia. Harganya berkisar Rp20 juta untuk alat insulin pomp. Sedangkan untuk kebutuhan cairan insulinnya, pasien perlu merogoh kantong sebesar Rp150.000 sebulan.

Menurut Dokter Dante Saksono, dari Divisi Metabolik Endokrin RSCM, insulin itu dimasukkan ke dalam alat pompa, dan pompa tersebut akan bekerja sesuai dengan kebutuhan tiap pasien. Saat kadar gula pasien rendah dan tidak normal, dia akan mengukur sendiri berapa banyak insulin yang dibutuhkan penderita.

“Kami melihat bahwa trend penderita diabetes belakangan ini terus meningkat setiap tahunnya. Karena itu kami berupaya membantu penderita untuk dapat menghindari komplikasi jangka panjang dari penyakit diabetes,” kata Irawati.

Menurut dia, dengan metode terapi terbaru dalam menangani diabetes yang ditawarkan oleh pompa insulin ini, Kalbe berharap dapat menjawab tantangan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.

Data menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), saat ini ada sekitar 346 juta pasien menderita penyakit diabetes di dunia, dan 80% tingkat kematian akibat diabetes berasal dari negara berpenghasilan menengah dan rendah.

“Selama ini banyak orang menganggap diabetes adalah penyakit biasa, padahal DM merupakan penyakit dengan komplikasi terbanyak,” ujar Irawati.(msb)

0 komentar:

| Copyright © 2010 | KEPERAWATAN TRANSKULTURAL - Shodiqnote.blogspot.com

Template by Odi Cellular |